Jenis Audit (Audit Internal, Audit Eksternal, Audit Sistem Informasi, Audit Keuangan, dan Audit Kecurangan)
https://id.pinterest.com/pin/785104147523009056/ |
“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent independent person.”- Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke
Audit
merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi
yang dapat diukur yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen (auditor)
untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Secara singkat, audit merupakan
perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
Pentingnya
Peranan Audit dalam Sebuah Perusahaan
Sebuah
perusahaan besar jika tidak dilakukan proses audit, maka akan ada kesalahan
yang disengaja ataupun tidak disengaja yang tentunya dapat mempengaruhi
bagaimana perusahan tersebut berjalan. Oleh karena itu, laporan keuangan yang
belum diaudit kurang dipercayai kewajarannya oleh pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan tersebut.
Jenis-jenis audit sistem
informasi dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
a.
Audit Internal
Audit Internal atau
Internal Audit memiliki peranan penting dalam keberjalanan perusahaan. Pada era
modern ini perkembangan Manajemen organisasi
khususnya di perusahaan sangat memerlukan peran audit internal. Audit internal
digunakan untuk mendukung keberjalanan manajemen perusahaan sebagai
fungsi controlling yang menjamin perusahaan berjalan sesuai dengan
perencanaan dan mengarah kepada tujuan.
Biasanya audit internal
dilakukan oleh unit yang berada di dalam perusahaan yang memang ditugaskan
untuk melakukan audit terhadap perusahaan yang bersangkutan. Pelaksana dari
audit internal adalah auditor internal. Pelaksana dari audit internal atau
auditor internal biasanya ada pada perusahaan besar dimana perusahaan tersebut
memiliki struktur organsasi yang kompleks dengan berbagai tugas dan fungsi
masing-masing.
Adapun tugas internal
audit yang dilakukan auditor adalah melakukan audit internal perusahaan dengan
menjamin sistem/manajemen yang ada di perusahaan supaya berjalan sesuai yang
diinginkan. Selain itu dengan adanya audit internal dapat menghindari adanya
resiko kesalahan, penyalahgunaan, dan kendala dengan mengembangkan efisiensi
dan efektivitas perusahaan. Oleh karena itu perusahaan seharusnya
menyusun SOP audit
internal serta melakukan pengendalian internal audit di dalam perusahaan dnegan
tujuan pengembangan perusahaan.
b.
Audit Eksternal
Audit eksternal perlu
dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan demi mendapatkan kredibilitas
yang lebih besar dari masyarakat. Jika dijelaskan secara rinci mengenai tujuan
dari audit eksternal adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan tahunan
perusahaan atau organisasi menyajikan kondisi yang riil tentang keadaan
finansial perusahaan atau organisasi terkait. Selain itu apakah dana milik
instansi tersebut telah benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang
telah disepakati atau dimuat dalam konstitusi.
Secara garis besar,
tujuan dari audit eksternal, antara lain :
a. Menyiapkan
laporan keuangan
b. Menyatakan
bahwa sistem kontrol keuangan intern yang selama ini dijalankan merupakan
sistem yang efektif
c. Memberi
bukti bahwa tidak ada permasalahan pada perusahaan tersebut setelah diaudit
d. Menyelidiki
bawah laporan keuangan 100% dibuat tanpa ada kesalahan
e. Agar
masyarakat dapat mengakses informasi tentang penanganan sumber daya ekonomi
umum karena masyarakat memang memiliki hal untuk itu. Karena tak semua orang,
terutama bagi para awam kesulitan memahami transaksi keuangan dalam bentuk
laporan yang rumit, sehingga dibutuhkan jasa seorang profesional untuk
memeriksa informasi sekaligus melakukan analisis dalam laporan keuangan tersebut.
Untuk memperkecil peluang terjadinya kesalahan di masa mendatang sehingga
manajemen perlu melakukan verifikasi akurasi laporan keuangan.
c.
Audit Keuangan
Audit laporan keuangan
adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal maupun internal terhadap
laporan keuangan auditee untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti
kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak. Audit keuangan umumnya
dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan
publik independen yang harus mengikuti prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum. Tujuan audit dari laporan keuangan yaitu untuk
menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi
yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada
opini audit. Opini audit laporan keuangan ada empat macam, yatui:
a. Wajar
Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
b. Wajar
Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
c. Tidak
Wajar (Adversed)
d. Tidak
Memberikan Pendapatan (Disclaime )
d.
Audit Kecurangan (fraud)
Fraud auditing atau audit
kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam
transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap
pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu
sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Pemeriksaan intern
bertanggung jawab untuk menguji dan menilai kecukupan dan efektifitas dan
tindakan yang di ambil oleh manajemen untuk memenuhi kewajiban tersebut. Deteksi
atas penemuan kecurangan : pemerikasaan interen harus mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang kecurangan dan dapat mengidentifikasikan indikator
kemungkinan terjadinya kecurangan.
e.
Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi
merupakan proses mengumpulkan fakta-fakta serta mengumpulka bukti untuk
menentukan apakah sistem computer yang digunakan telah dapat melindungi asset milik
organisasi, mampu menjaga integritas data, membantu pencapaian tujuan
organisasi secara efektif, dan menggunakan sumber daya yang dimiliki seefisien
mungkin.
Tujuan
Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron
Weber (1999:11-13) secara garis besar yaitu:
a.
Pengamanan Aset
Aset
informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem
pengendalian internal yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset
perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang
sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
b.
Menjaga Integritas Data
Integritas
data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data
memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan
keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak
akan lagi memilki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat
mengalami kerugian.
c.
Efektifitas Sistem
Efektifitas
sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan
keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi
tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.
d.
Efisiensi Sistem
Efisiensi
menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki
kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih
memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan
efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya
informasi yang minimal.
Faktor-faktor yang
mendorong pentingnya kontrol dan audit sistem informasi (Weber, 1999, p.6)
adalah antara lain untuk :
1. Mendeteksi agar
komputer tidak dikelola secara kurang terarah
2. Mendeteksi resiko
kehilangan data.
3. Mendeteksi resiko
pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem
komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.
4. Menjaga aset
perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi.
5. Mendeteksi resiko
error komputer.
6. Mendeteksi resiko
penyalahgunaan komputer (fraud).
7. Menjaga kerahasiaan
8. Meningkatkan
pengendalian evolusi penggunaan komputer
Daftar Pustaka :
Komentar
Posting Komentar